Venom: The Last Dance Bukukan Angka Mengejutkan di Box Office Pembukaan Akhir Pekan!


Venom: The Last Dance Mulai Debut di Box Office, Namun Raih Hasil yang Tak Terduga

Rilis terbaru dari Sony's Spider-Man Universe yang berjudul Venom: The Last Dance kembali menghadirkan Tom Hardy dalam peran ikoniknya sebagai Eddie Brock. Film yang dijanjikan menjadi bagian terakhir dari trilogi Venom ini diharapkan meraih kesuksesan serupa seperti dua film sebelumnya, Venom (2018) dan Venom: Let There Be Carnage (2021), yang masing-masing berhasil mencetak rekor pendapatan di box office. Namun, hasil pembukaan akhir pekan film ini di box office ternyata tidak sefenomenal yang diprediksi, dan justru menimbulkan berbagai spekulasi mengenai masa depan Sony's Spider-Man Universe.

Pembukaan Box Office Venom: The Last Dance

Venom: The Last Dance meraih posisi nomor satu di box office domestik pada akhir pekan debutnya, namun hanya menghasilkan sekitar $51 juta. Angka ini cukup mengejutkan mengingat ekspektasi sebelumnya menargetkan film ini bisa meraih hingga $65 juta. Bahkan, dibandingkan dengan film kedua, Venom: Let There Be Carnage, yang berhasil mengumpulkan $90 juta pada akhir pekan pembukaannya, hasil ini tampak jauh dari harapan.

Namun, angka tersebut masih lebih baik daripada dua film lainnya dalam Sony's Spider-Man Universe yang kurang berhasil di pasaran, yakni Morbius yang hanya meraup $39 juta saat rilis di tahun 2022 dan Madame Web yang dibintangi oleh Dakota Johnson, yang bahkan mengalami kegagalan besar dengan hanya $15,3 juta pada bulan Februari lalu.

Apa yang Mempengaruhi Penurunan Minat Penonton?

Penurunan antusiasme terhadap Venom: The Last Dance ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor utamanya adalah review dari kritikus yang kurang positif. Menurut situs Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan skor penonton terendah dari trilogi Venom dengan nilai CinemaScore "B-". Sementara itu, film Venom dan Venom: Let There Be Carnage masing-masing mendapatkan nilai "B+" dari CinemaScore, yang menunjukkan bahwa reaksi penonton terhadap film ketiga ini memang kurang menggembirakan.

Selain itu, meskipun telah dipasarkan sebagai akhir dari petualangan Eddie Brock dan simbiosis alien Venom, film ini ternyata gagal menciptakan buzz atau hype yang sebanding dengan dua film sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan oleh alur cerita yang mungkin kurang inovatif atau tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru bagi penonton setia. Ditambah lagi, posisi film ini di box office akan semakin terancam dengan beberapa rilis besar di bulan November, seperti Gladiator II karya Ridley Scott, Wicked garapan Jon M. Chu, dan Moana 2.

Prestasi di Pasar Internasional

Namun, kabar baik datang dari pasar internasional. Sementara penjualan domestik Venom: The Last Dance terbilang mengecewakan, film ini justru mencatatkan hasil yang memuaskan di luar negeri dengan meraih pendapatan sebesar $124 juta. Angka ini berhasil mendongkrak total pendapatan globalnya menjadi $175 juta dalam waktu singkat. Hal ini menunjukkan bahwa minat penonton luar negeri terhadap karakter Venom masih sangat kuat, dan penjualan internasional ini memberi harapan bahwa film ini bisa mencapai target pendapatan yang diharapkan.

Dengan anggaran produksi yang dilaporkan sebesar $120 juta, Venom: The Last Dance masih perlu waktu untuk mencapai titik balik modal, terutama jika penjualan domestik tidak mengalami peningkatan signifikan di minggu-minggu mendatang.

Tantangan dan Masa Depan Sony's Spider-Man Universe

Hasil yang mengecewakan dari Venom: The Last Dance ini menambah daftar tantangan bagi Sony's Spider-Man Universe di tahun 2024. Namun, Sony masih memiliki peluang untuk memperbaiki reputasi mereka dengan film Kraven the Hunter yang akan dirilis Desember mendatang. Jika Kraven dapat menarik minat penonton dan meraih sukses di box office, Sony mungkin masih bisa mempertahankan dan memperluas jagat karakter superhero yang mereka miliki.

Trilogi Venom telah menjadi kekuatan utama yang menjaga eksistensi Sony's Spider-Man Universe hingga saat ini, terutama di tengah kegagalan film-film lain dalam franchise tersebut. Namun, penurunan angka penonton ini mengisyaratkan bahwa mungkin sudah saatnya bagi Sony untuk mengevaluasi ulang strategi mereka dalam mengembangkan film superhero. Sony perlu mempertimbangkan bagaimana menciptakan cerita yang segar dan menarik bagi penonton, serta menyesuaikan karakter yang ditampilkan agar relevan dengan minat penonton masa kini.

Apakah Venom Akan Terus Bertahan?

Di sisi lain, meskipun hasil box office domestik kurang memuaskan, ketertarikan di pasar internasional masih memberikan harapan bagi karakter Venom. Dengan pencapaian di luar negeri yang lebih tinggi, Venom: The Last Dance bisa terus berlanjut menarik penonton di berbagai negara. Namun, jika Sony berharap membangun masa depan Spider-Man Universe yang lebih cerah, mereka mungkin perlu mempertimbangkan untuk menghadirkan lebih banyak karakter menarik dan cerita yang lebih menghibur di film-film mendatang.

Dapat disimpulkan bahwa sementara Venom: The Last Dance berhasil meraih posisi pertama di box office pembukaan akhir pekan, hasil ini bukanlah yang diharapkan oleh penggemar dan Sony. Hanya waktu yang akan menentukan apakah film ini mampu bertahan dan meraih kesuksesan finansial, terutama di tengah ketatnya persaingan dari film-film blockbuster lainnya yang akan hadir.

Previous Post Next Post